Rupiah kemungkinan akan bergerak sideways di kisaran Rp14.350 hingga Rp14.450 per dolar AS.
Mata uang rupiah pada Selasa (16/3/2021) diprediksi masih bergerak dalam tren terbatas seiring dengan masih kuatnya dolar AS.
FX Senior Dealer Bank Sinarmas Deddy menyampaikan nilai tukar rupiah tidak akan berubah banyak pada Selasa, setelah kemarin cenderung tertekan oleh dolar AS bersama mayoritas mata uang lainnya.
“Rupiah kemungkinan akan bergerak sideways di kisaran Rp14.350 hingga Rp14.450 per dolar AS,” paparnya.
Pelaku pasar juga akan menanti keputusan suku bunga acuan dalam Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini. Pada pertemuan tersebut, The Fed diprediksi akan menahan suku bunga acuan.
Sementara itu, rilis data neraca perdagangan Indonesia yang positif tak mampu mengangkat rupiah dari pelemahan pada Senin (15/3/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen menjadi Rp14.405 per dolar AS. Indeks dolar As naik 0,18 persen menjadi 91,847.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pada Senin (15/3/2021) menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.418 per dolar AS, melemah 47 poin atau 0,33 persen dari posisi Jumat (12/3/2021) Rp14.371 per dolar AS.
Deddy mengatakan pergerakan nilai rupiah pada hari ini dipengaruhi oleh tingkat permintaan korporasi terhadap dolar AS. Hal ini umumnya terjadi jelang penutupan kuartal I tiap tahun.
“Tren pelemahan jelang berakhirnya kuartal ini sifatnya memang musiman (seasonal),” katanya.
Ia melanjutkan, rilis data neraca perdagangan Indonesia pada hari ini sebenarnya memberikan sentimen positif untuk penguatan rupiah. Namun, hal ini terlihat belum dapat memberikan support untuk pergerakan rupiah di tengah kepungan pelemahan mata uang regional terhadap dolar AS.
“Nilai tukar mata uang negara-negara utama juga terlihat melemah terhadap dolar AS,” ujarnya.
Sumber Bisnis.com