Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot pagi ini. Setelah melemah empat hari beruntun, rupiah memang berpeluang besar untuk bangkit.
Pada Rabu (14/4/2021), US$ 1 setara dengan Rp 14.600 kala pembukaan perdagangan pasar spot. Sama persis dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Namun beberapa saat kemudian rupiah berhasil menyeberang ke zona hijau. Pada pukul 09:14 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.590 di mana rupiah menguat 0,07%.
Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan depresiasi 0,07% di Rp 14.600/US$, terlemah sejak November 2020. Pelemahan itu menggenapkan depresiasi rupiah menjadi empat hari beruntun. Selama empat hari tersebut, pelemahan rupiah adalah 0,76%.
Mata uang Tanah Air memang sedang dalam tren melemah. Dalam sebulan terakhir, rupiah melemah 1,42% sementara sepanjang 2021 depresiasinya mencapai 3,99%.
Oleh karena itu, akan datang saatnya di mana investor merasa rupiah sudah kelewat ‘murah’. Rupiah kembali dilirik, menjadi menarik, dan nilai tukarnya naik.
Berkebalikan dengan rupiah, dolar AS sudah terlalu lama menguat. Sepanjang 2021, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) sudah bertambah 2,06%.
So, pasti akan ada waktunya pelaku pasar menilai dolar AS sudah kemahalan. Ini membuka ruang bagi investor untuk mencairkan keuntungan (profit taking) sehingga dolar AS melemah.
Sepertinya ini yang sedang terjadi sekarang. Pada pukul 07:38 WIB, Dollar Index terkoreksi 0,07%.
Sumber CNBC Indonesia