Mata uang Garuda diprediksi akan bergerak dalam kisaran Rp14.450-Rp14.550 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Nilai tukar rupiah diprediksi bergerak stabil pada perdagangan hari ini, di tengah kecenderungan dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah.
Kemarin (26/7/2021), mata uang Garuda di pasar spot ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.482 per dolar AS.
VP Economist PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan, pihaknya optimsitis rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp14.450-Rp14.550 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Salah satu sentimen yang akan membuat rupiah stabil adalah masih tingginya minat investor terhadap lelang sukuk pemerintah.
“Karena hari ini ada lelang SBSN dengan target indikatif Rp12 triliun dan ada seri baru, yang kita perkirakan demand akan baik dari sisi penawaran, sehingga secondary market cukup stabil. Semestinya sentimen ini bisa membuat rupiah positif,” jelas dia kepada Bisnis, Selasa (27/7/2021).
Adapun indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya turun 0,261 persen menjadi 92,654 pada perdagangan kemarin sore waktu AS, di bawah tekanan dari euro dan yen, tetapi masih mendekati level tertinggi 3,5 bulan minggu lalu di 93,194.
Euro menguat 0,27 persen menjadi US$1,1800 bahkan setelah survei dari Ifo Institute menunjukkan kepercayaan bisnis Jerman turun secara tak terduga pada Juli karena berlanjutnya kekhawatiran rantai pasokan dan meningkatnya infeksi Covid-19.
“Apa yang kita lihat dalam euro-dolar khususnya hari ini adalah sedikit menutup, saya pikir, dari beberapa short [jual] yang frustrasi,” kata Kepala Strategi Valas Exchange Bank of Canada, Erik Bregar, mengutip Antara
Posisi short dalam euro-dolar AS telah terakumulasi sejak pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) terakhir, tetapi sisi negatifnya tidak bekerja, menurut Bregar.
Sumber Bisnis.com