Pada perdagangan Kamis (2/12) ditutup melemah 51 poin atau 0,36 persen ke level Rp14.397,5 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (3/12/2021).
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi, ditutup melemah di rentang Rp14.380-Rp14.440.
Adapun, pada perdagangan Kamis (2/12) ditutup melemah 51 poin atau 0,36 persen ke level Rp14.397,5 per dolar AS.
Ibrahim mengatakan, pasar diguncang oleh berita bahwa omicron bisa lebih menular daripada varian sebelumnya, yang mengindikasikan kembalinya lockdown yang dapat berdampak pada pemulihan ekonomi.
AS melaporkan kasus varian pertamanya pada Rabu (1/12/2021) waktu setempat. Selain itu, Australia, Inggris, Kanada, dan Jepang, juga melaporkan kasus, meskipun perbatasan diperketat.
Sementara itu, jumlah kasus omicron di Afrika Selatan, tempat ditemukannya varian baru ini empat pekan lalu, meningkat dua kali lipat dari Selasa hingga Rabu.
Terlepas dari ketidakpastian seputar omicron dan dampaknya, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menegaskan kembali pendiriannya bahwa The Fed akan mempertimbangkan untuk mempercepat pengurangan aset ketika bertemu pada 14 hingga 15 Desember mendatang. “Ini juga bisa berarti kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan,” kata Ibrahim dalam risetnya, dikutip Jumat (3/12/2021).
Dari dalam negeri, pemerintah memproyeksikan inflasi 2021 akan mencapai 1,9 persen, jika dibandingkan dengan 2020 (year-on-year/yoy), melihat dari perkembangan inflasi November 2021 yang tercatat 1,75 persen (yoy).
Dengan demikian, inflasi masih berpotensi menguat secara bertahap, seiring dengan perkembangan positif mobilitas masyarakat saat ini akibat pelonggaran PPKM.
Sumber Bisnis.com