Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.368 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (5/1) pagi. Posisi ini melemah 55 poin atau 0,38 persen dari perdagangan sebelumnya.
Di Asia, mayoritas mata uang terlihat lesu di hadapan dolar AS. Tercatat, won Korea melemah 0,43 persen, Malaysia Ringgit 0,25 persen, dolar Singapura 0,1 persen, dan dolar Taiwan 0,03 persen.
Penguatan terjadi pada dolar Hong Kong sebesar 0,01 persen, yen Jepang 0,09 persen, dan bath Thailand 0,18 persen. Adapun, kurs yuan China stagnan terhadap dolar AS.
Sementara itu, mayoritas mata uang negara maju menguat terhadap dolar AS. Rinciannya, euro Eropa menguat 0,05 persen, poundsterling Inggris 0,03 persen. Sedangkan dolar Australia minus 0,12 persen.
Analis pasar uang Ariston Tjendra mengungkapkan nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS hari ini. Pasalnya, pasar masih mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS, The Federal Reserves (The Fed), pada tahun ini.
“Sebelumnya besar kemungkinan the Fed akan menaikkan suku bunga acuannya di Juni. Tapi perkembangan inflasi yang masih tinggi di AS mendorong pelaku pasar berekspektasi The Fed sudah akan mulai menaikkan suku bunga di Maret,” ujar Ariston.
Selain itu, dari dalam negeri, pasar juga masih mewaspadai perkembangan kasus covid-19 terutama varian Omicron yang sudah mulai meningkat. Ia memperkirakan kurs rupiah hari ini bergerak melemah ke kisaran Rp14.350 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.280 per dolar AS.
Sumber CNN Indonesia