Hari ini rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.300 – Rp14.350 per dolar AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi bisa melaju di teritori positif pada perdagangan Selasa (22/2/2022).
Kemarin (21/2/2022), berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ditutup stagnan alias 0,00 persen ke posisi Rp14.327 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS pada pukul 15.10 WIB terpantau melemah 0,32 persen atau 0,3040 poin ke level 95,739.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, hari ini rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.300 – Rp14.350 per dolar AS. Di luar negeri, konflik Rusia dan Ukraina menjadi sentimen negatif penggerak dolar AS. Sebelumnya Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa invasi bisa datang.
“Selain itu, pelaku pasar mata uang juga fokus pada kebijakan bank sentral, mencari petunjuk tentang kecepatan dan ukuran kenaikan suku bunga di pasar utama,” paparnya dalam riset harian, dikutip Selasa (22/2/2022).
Sementara itu, di dalam negeri, Bank Indonesia melaporkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) pada 2021 yang mencatatkan surplus yang tinggi yaitu sebesar US$13,5 miliar atau sekitar Rp193 triliun.
Menurut Ibrahim, capaian surplus tersebut jauh meningkat dibandingkan capaian surplus pada tahun sebelumnya sebesar US$2,6 miliar, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal Indonesia.
Adapun pada kuartal IV/2021, NPI mencatat defisit yang rendah sebesar US$0,8 miliar, ditopang oleh surplus transaksi berjalan yang berlanjut, sementara transaksi modal dan finansial mencatatkan defisit.
BI pun mencatat, posisi cadangan devisa pada akhir Desember 2021 meningkat menjadi sebesar US$144,9 miliar. Setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional.
Sumber Bisnis.com