Pada perdagangan hari ini rupiah berpotensi dibuka berfluktuatif. Namun cenderung ditutup melemah di rentang Rp14.440-Rp14.480.
Nilai tukar rupiah diprediksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (26/4/2022).
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pada perdagangan hari ini rupiah berpotensi dibuka berfluktuatif. Namun cenderung ditutup melemah di rentang Rp14.440-Rp14.480.
Menurutnya kenaikan dolar AS sejak kemarin disebabkan oleh aksi investor yang mencari keamanan di tengah ketidakpastian prospek pertumbuhan global.
“Terdapat tiga kekuatan besar yang mendorong pasar dan semuanya adalah kekhawatiran,” jelas dia dalam keterangan resmi, Selasa (26/4/2022).
Sentimen ini mencakup kekhawatiran apakah AS dan ekonomi global dapat menahan Federal Reserve yang makin hawkish, kekhawatiran tentang pertumbuhan China karena penguncian untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan guncangan komoditas yang disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina.
Dari dalam negeri, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dinilai banyak pengamat telah terlalu tinggi, terlebih saat memasuki pandemi Covid-19. Indonesia mestinya dapat menekan defisit hingga 1 persen, bahkan ketika kondisi ekspansif. Walaupun tahun-tahun sebelumnya memang APBN selalu defisit.
Tahun lalu, defisit APBN melonjak menjadi 6 persen pada 2020 atau tahun pertama pandemi. Namun Indonesia mendapatkan berkah dari kenaikan harga komoditas secara global sehingga pada 2021 defisit turun menjadi 4,7 persen.
“Jika berkah komoditas itu tidak lagi ada, defisit APBN pada 2022 bisa mencapai 4 persen-4,5 persen. Meskipun tahun depan terdapat kewajiban untuk menurunkan defisit hingga di bawah 3 persen, hal tersebut tidak cukup karena masih menjadi beban,” lanjutnya.
Sumber Bisnis.com