Rupiah diprediksi masih tertekan pada perdagangan hari ini menuju level psikologis Rp14.800, sekalipun greenback juga sedang mengalami penurunan di hadapan mata uang utama global.
JAKARTA – Nilai tukar rupiah diperkirakan masih dibayangi tekanan yang berpotensi mendekati level psikologi Rp14.800 per dolar AS pada hari ini, Jumat (20/5/2022).
Kemarin, Kamis (19/5/2022), mata uang Garuda ditutup melemah 0,21 persen atau 30,50 poin sehingga parkir di posisi Rp14.719,00 per dolar AS. Tidak hanya rupiah, mata uang lain di kawasan Asia turut terpantau melemah yang dipimpin oleh won Korea Selatan yang turun 0,88 persen terhadap dolar AS.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset hariannya menuliskan rupiah pada hari ini berpeluang bergerak dalam rentang Rp14.665 – Rp14.800 per dolar AS.
“Pelemahan rupiah menjadi sentimen negatif pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini,” katanya, Jumat (20/5/2022).
Adapun dolar AS tergelincir secara luas pada akhir perdagangan Kamis (19/5/2022) waktu setempat, jatuh ke level terendah dua minggu, memperpanjang kemundurannya dari tertinggi dua dekade.
Mengutip Antara, Jumat (20/5/2022), dengan meningkatnya volatilitas di pasar keuangan global, dolar mencatat penurunan tajam terhadap yen Jepang dan franc Swiss, yang cenderung menarik investor pada saat terjadi tekanan atau risiko pasar.
Tetapi dolar juga bernasib buruk terhadap mata uang berisiko, termasuk dolar Australia dan Selandia Baru, karena kerugian sejauh tahun ini dalam untuk mata uang ini telah menarik beberapa pembeli.
“Investor mungkin sudah cukup dengan dolar AS dan mencari untuk mendiversifikasi risiko, terutama karena dukungan dolar AS yang lebih luas dari kenaikan imbal hasil AS tampaknya telah maksimal,” kata Kepala Strategi Mata Uang Scotia Bank, Shaun Osborne.
Sumber : Bisnis.Com