Nilai tukar rupiah diperkirakan terpengaruh oleh data inflasi Oktober 2021 yang dirilis hari ini.
Pergerakan nilai tukar rupiah bakal dipengaruhi rilis sejumlah data ekonomi pada hari ini, Senin (1/11/2021).
Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi Oktober 2021 pada pada hari ini.
Selain itu, BPS juga akan mengumumkan perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Oktober 2021, Nilai Tukar Petani (NTP) dan harga produsen gabah Oktober 2021, dan perkembangan pariwisata dan transportasi nasional September 2021.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan harga cabai merah bisa memicu tingkat inflasi pada Oktober 2021 mencapai 0,10 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur mengatakan tingkat inflasi secara tahunan diperkirakan sebesar 1,64 persen (year-on-year/yoy).
“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Oktober 2021 secara tahun kalender sebesar 0,91 persen [year-to-date/ytd],” katanya melalui siaran pers yang dikutip Bisnis, Minggu (31/10/2021).
Sementara itu, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada Oktober 2021 akan mencapai 0,08 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Oktober 2021, perkembangan harga pada Oktober 2021 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,08 persen mtm.
“Sentimen inflasi turut menopang rupiah,” imbuhnya dalam riset, dikutip Senin (1/11/2021).
Sumber Bisnis.com