Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan tren negatif pada perdagangan hari ini, Senin (21/12/2020).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah tipis 7,5 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.117,5.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau melemah bersamaan dengan tren penguatan dolar. Indeks dolar di sisi lain naik 0,31 persen ke levl 90,30.
Hingga sesi pertama, rupiah makin melemah sebesar 32,5 poin atau 0,23 persen ke posisi Rp14.142,5. Indeks dolar di sisi lain naik 0,45 persen ke level 90,42.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan hingga saat ini belum ada sentimen pendukung yang akan mendorong pergerakan nilai tukar rupiah pada pekan keempat Desember 2020.
“Untuk nilai tukar sendiri akan berada di kisaran Rp14.150 — Rp14.200,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (18/12/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai rupiah ditutup terkoreksi 0,02 persen atau 2,5 poin menjadi Rp14.110 per dolar AS pada sesi terakhir pekan ketiga Desember 2020. Adapun, indeks dolar AS naik 0,16 persen menjadi 89,966.
Yusuf menjelaskan bahwa pelemahan nilai rupiah salah satunya disebabkan oleh penambahan kasus Covid-19 yang relatif masih tinggi di Indonesia. Hal itu berdampak pada sentimen proses pemulihan ekonomi.
“Meskipun pemerintah telah mengeluarkan pembatasan hari libur di akhir tahun, namun dampaknya belum bisa meredam kekhawatiran investor di pasar keuangan terhadap proses pemulihan ekonomi yang berjalan lambat,” jelasnya.
Sementara itu, faktor eksternal yang melemahkan nilai rupiah adalah keputusan Amerika Serikat yang mengeluarkan daftar hitam atau blacklist untuk sejumlah perusahaan asal China. Langkah ini menyebabkan pasar keuangan Asia melakukan konsolidasi termasuk di Indonesia.
Sumber Bisnis.com