Skip to content

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 25 Januari 2021

  • by

Sepanjang pekan lalu, rupiah terkoreksi 0,1 persen di saat mayoritas mata uang Asia berhasil terapresiasi. Kendati demikian, sejak awal tahun 2021 rupiah masih menguat 0,1 persen terhadap dolar AS.

 Nilai tukar rupiah masih berada dalam tren penguatan pada pada perdagangan hari ini, Senin (25/1/2021).

Adapun pada penutupan perdagangan Jumat (22/1/2021), rupiah ditutup terkoreksi 0,25 persen ke level Rp14.035 per dolar AS. Sepanjang pekan lalu, rupiah terkoreksi 0,1 persen di saat mayoritas mata uang Asia berhasil terapresiasi.

Kendati demikian, sejak awal tahun 2021 rupiah masih menguat 0,1 persen terhadap dolar AS. Catatan penguatan terbesar rupiah sepanjang 2021 terjadi pada 4 dan 6 Januari lalu saat mata uang garuda menyentuh level Rp13.895 per dolar AS.

Sementara itu, titik pelemahan terbesar sepanjang tahun ini adalah di level Rp14.130 per dolar AS yang ditorehkan pada 12 Januari lalu.

Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, pergerakan rupiah akhir pekan lalu  salah satunya dipengaruhi juga kenaikan yield surat utang pemerintah AS (US Treasury). Kenaikan imbal hasil tersebut berdampak pada kenaikan indeks mata uang dolar AS.

Di sisi lain, pasar juga masih ditopang oleh pelantikan Presiden AS baru, Joe Biden pada Rabu pekan lalu. Sementara itu, dari dalam negeri, sentimen perpanjangan Pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turut mempengaruhi pergerakan rupiah.

“Perpanjangan PPKM membuat nilai rupiah cenderung tertekan pada akhir pekan kemarin,” katanya saat dihubungi pada Minggu (24/1/2021).

Yusuf mengatakan, pergerakan rupiah kedepannya akan dipengaruhi oleh beragam rilis data dari AS. Ia mengatakan, pasar salah satunya akan memantau data tenaga kerja yang diproyeksikan membaik pada beberapa bulan ke depan. Hal ini terjadi seiring dengan perbaikan penjualan produk manufaktur AS.

Ia melanjutkan, perbaikan tersebut akan berimbas pada pasar keuangan AS dan juga indeks mata uang dolar AS. Meski demikian, dengan likuiditas global yang diproyeksikan lebih baik ditopang pemulihan ekonomi, nilai tukar rupiah masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya.

“Dalam beberapa waktu ke depan, nilai rupiah kemungkinan akan bergerak di level Rp13.900 hingga Rp14.000,” tuturnya.

Sumber Bisnis.com

You cannot copy content of this page