Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp14.240 – Rp14.290 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah diperkirakan kembali melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (25/11/2021).
Pada penutupan perdagangan Rabu (23/11/2021), nilai tukar mata uang Garuda melemah tipis 7,5 poin atau 0,05 persen ke Rp14.265 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,06 poin atau 0,06 persen ke 96,558.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya menyusul pengangkatan kembali Jerome Powell sebagai Ketua Federal Reserve AS.
“Investor mengharapkan Ketua Federal Reserve AS yang baru dinominasikan Jerome Powell akan mempercepat pengetatan moneter, termasuk pengurangan aset dan kenaikan suku bunga, untuk mengekang inflasi yang terus meningkat,” ujarnya dalam riset harian, dikutip Rabu (24/11/2021).
Di sisi lain, indeks PMI Inggris adalah 58,2, dan PMI jasa adalah 58,6, pada Oktober. Data yang lebih tinggi dari perkiraan tersebut membuka jalan bagi Bank of England untuk menaikkan suku bunga pada Desember.
Kemudian, dari sisi internal, pasar tengah mencerna Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang positif pada kuartal III/2021 setelah mencatatkan surplus sebesar US$10,7 miliar atau 1,49 persen terhadap PDB, setelah pada kuartal sebelumnya tercatat defisit US$0,4 miliar atau -0,68 persen terhadap PDB.
“Dengan surplusnya NPI, Ini membuktikan bahwa ketahanan eksternal Indonesia yang cukup kokoh, dan momentum ini masih tetap akan kita pertahankan seiring dengan pemulihan ekonomi kedepannya,” jelasnya.
Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.240 – Rp14.290 per dolar AS.
Sumber Bisnis.com