Skip to content

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, 26 Januari 2021

  • by

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus tertekan sepanjang sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (26/1/2021).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (26/1/2021). Faktor geopolitik menjadi salah satu sentimen bagi pelemahan rupiah.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah 32,5 poin atau 0,23 persen ke level 14.055. Indeks dolar di sisi lain melemah 0,06 persen ke level 90,340.

Hingga pukul 12.00 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 38 poin atau 0,26 persen ke level 14.060. rupiah menjadi yang kedua terlemah di Asia di bawah won Korea. Mata uang Negeri Ginseng itu terdepresiasi 0,27 persen. Mayoritas mata uang Asia hingga siang ini melemah di saat indeks dolar menguat 0,06 persen ke level 90,450

Kemarin, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup berbalik menguat 0,09 persen atau 12 poin ke level Rp14.022 per dolar AS.Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,146 poin atau 0,16 persen ke level 90,092.

Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet memperkirakan nilai tukar akan mengalami pelemahan. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya tensi antara AS dan China setelah pengiriman kapal perang AS ke Laut China Selatan.

Sementara itu, dari dalam negeri peningkatan kasus virus corona juga akan menekan nilai rupiah. Menurutnya, hal ini akan mempengaruhi sentimen negatif pada pasar keuangan domestik.

“Rupiah diproyeksikan melemah di kisaran Rp14.050 sampai Rp14.100,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (25/1/2021).

Sementara itu, penguatan rupiah kemarin didorong faktor  kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan. Hal tersebut membuat imbal hasil pada instrumen keuangan seperti surat utang pemerintah masih cukup kompetitif.

Di sisi lain, pasar keuangan di Asia juga kompak mengalami penguatan. Hal tersebut didorong oleh persepsi investor terkait pendistribusian vaksin virus corona akan menurunkan angka penularan global.

Sumber Bisnis.com

You cannot copy content of this page