Koreksi yang terjadi pada mata uang rupiah dalam beberapa sesi terakhir dinilai wajar. Nilai tukar rupiah disebut masih undervalue dan ke depan punya peluang besar menguat.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (3/3/2021).
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (2/3/2021), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 70 poin atau 0,49 persen ke level Rp14.325 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan tren pelemahan nilai rupiah terhadap dolar AS salah satunya disebabkan oleh prospek pemulhan ekonomi global yang semakin jelas. Hal tersebut terlihat dari data pertumbuhan ekonomi sejumlah negara di Eropa dan AS yang menunjukkan hasil positif.
Dia menuturkan, potensi penguatan nilai rupiah pada 2021 masih cukup terbuka karena bila paket stimulus cair, dolar akan melemah seiring dengan kenaikan jumlah uang beredar.
Selain itu, kucuran stimulus tersebut juga akan melemahkan tingkat imbal hasil obligasi AS. Hal ini akan memicu para investor untuk beralih ke negara-negara emerging market seperti Indonesia yang kemudian akan menguatkan nilai tukar rupiah.
“Setelah stimulus cair, dolar AS akan melemah. Setelah itu, barulah nilai rupiah akan kembali bergerak positif,” tambahnya. Ibrahim memprediksi, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sepanjang 2021 akan berada di kisaran Rp13.500 hingga Rp14.800.
Analis Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan meski menunjukkan tren pelemahan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dinilai masih berada pada level yang wajar. Menurutnya, nilai rupiah masih berada dalam fase konsolidasi sejak November 2020 lalu.
“Gejolaknya memang tidak banyak, terbukti rupiah juga sempat kembali ke kisaran Rp13.900 beberapa waktu lalu. Secara moneter, kondisi rupiah sebenarnya masih cukup baik,” katanya.
Di lain pihak, FX Senior Dealer Bank Sinarmas Dedy mengatakan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih undervalue. Hari ini dia memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp14.280 hingga Rp14.380 per dolar AS.
“Rupiah masih bisa menguat seiring dengna optimisme vaksin,” ujarnya kepada Bisnis.
Sumber Bisnis.com