Nilai tukar rupiah diperkirakan begerak dalam rentang level Rp14.400 hingga Rp14.500 per dolar AS pada hari ini.
Nilai tukar rupiah masih berpotensi mengalami penguatan pada perdagangan hari ini, Selasa (30/3/2021).
FX Senior Dealer Bank Sinarmas Deddy, mengatakan rupiah berpeluang berbalik menguat seiring dengan sikap pasar yang menanti rilis data inflasi Indonesia pada 1 April mendatang. Adapun inflasi diperkirakan masih terjaga di level 1.40 persen secara year-on-year dan 0,1 peren secara month-on-month.
“Range pergerakan rupiah untuk besok kemungkinan di level Rp14.400 hingga Rp14.500,” kata Deddy saat dihubungi pada Senin (29/3/2021).
Adapun pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah ditutup melemah 27 poin atau 0,19 persen menjadi Rp14.445 per dolar AS hari ini. Indeks dolar AS naik 0,03 persen menjadi 92,7970.
Koreksi tersebut menempatkan rupiah pada posisi keempat dari negara-negara Asia yang mata uangnya melemah pada hari ini. Mata uang yuan China tercatat mengalami koreksi terbesar dengan 0,34 persen diikuti baht Thailand yang melemah 0,31 persen.
Menyusul dibelakang Thailand dan China adalah mata uang won Korea Selatan yang melemah 0,20 persen hingga 15.20 WIB. Selanjutnya, mata uang rupee India berada tepat dibawah Indonesia dengan koreksi 0,16 persen.
Deddy mengatakan pelemahan rupiah kemarin ini dipengaruhi oleh masih tingginya tingkat permintaan korporasi terhadap dolar AS. Hal ini memang umumnya terjadi jelang penutupan kuartal I tiap tahun.
Selain itu, koreksi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga berdampak negatif terhadap pergerakan nilai tukar rupiah. Meski demikian, ia menilai pergerakan rupiah pada hari ini masih dalam batas wajar.
“Rupiah sebenarnya masih stabil karena masih bergerak di kisaran normalnya saat ini,” pungkasnya.
Sumber Bisnis.com