Pada perdagangan Jumat pekan lalu (4/6/2021), rupiah ditutup di level Rp14.295 per dolar AS setelah terdepresiasi 10 poin atau 0,07 persen.
Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak menguat pada perdagangan hari ini, Senin (7/6/2021), di tengah pelemahan indeks dolar AS.
Adapun pada perdagangan Jumat pekan lalu (4/6/2021), rupiah ditutup di level Rp14.295 per dolar AS setelah terdepresiasi 10 poin atau 0,07 persen. Sepanjang perdagangan, mata uang Garuda bergerak dalam rentang 14.295,00—14.321,50.
Sementara itu, dolar AS jatuh pada pekan lalu menyusul data pengubapan atau nonfarm payroll AS yang meningkat pada Mei, yang meredam ekspektasi bahwa The Fed akan memperketat kebijakan moneter.
Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS, data tenaga kerja nonpertanian (nonfarm payroll) meningkat pada 559.000 bulan lalu setelah direvisi naik 278.000 pada April.
Data ini lebih rendah dari median perkiraan dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom yang memproyeksikan 675.000. Sementara itu, tingkat pengangguran turun menjadi 5,8 persen, sedangkan tingkat partisipasi tenaga kerja sedikit berubah.
“Angka penggajian ini sedikit mengecewakan,” kata Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya dilansir Antara, Sabtu (5/6/2021).
Laporan yang lebih lemah dari perkiraan tersebut berarti tidak ada urgensi bagi The Fed untuk mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan sebesar US$120 miliar untuk mendukung perekonomian, katanya.
“Kabar buruk tentang ekonomi adalah kabar baik bagi the Fed yang sangat akomodatif, yang akan menahan dolar,” kata Moya.
Meskipun terjadi kenaikan pada Mei, pengupahan nonpertanian tetap 5,0 persen atau 7,6 juta pekerjaan, di bawah tingkat sebelum krisis, kata Jocelyn Paquet, seorang ekonom di National Bank of Canada, mengatakan dalam catatan kepada kliennya.
“Oleh karena itu, masih ada jalan panjang untuk menuju pasar tenaga kerja,” katanya.
Pada pukul 07.16 hari ini, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,025 poin atau 0,03 persen ke level 90,111 setelah ditutup melemah di 90,136 pekan lalu.
Sumber Bisnis.com