Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi tetapi ditutup melemah di rentang Rp14.600-Rp14.635
Meskipun dolar AS tengah dalam tren koreksi, mata uang rupiah diperkirakan belum bisa lepas dari tekanan.
Pada perdagangan Kamis (15/4/2021), rupiah ditutup melemah 12 poin walaupun sempat melemah 35 poin di level Rp14.615 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level Rp14.602.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia kemarin menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.646 per dolar AS, melemah 13 poin atau 0,08 persen dari posisi Rabu (15/4/2021) Rp14.633 per dolar AS.
“Untuk hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp14.600-Rp14.635,” papar Ibrahim Assuaibi, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka.
Menurut Ibrahim, dolar mempertahankan kerugian pada hari Kamis, bertahan di dekat level terendah tiga minggu terhadap sekeranjang mata uang karena imbal hasil obligasi AS mundur dari lonjakan bulan lalu. Investor memantau argumen Federal Reserve bahwa suku bunga dapat tetap rendah.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan neraca dagang dalam negeri surplus sebesar US$1,57 miliar secara bulanan (month to month/mtm) pada Maret 2021 kemarin.
Realisasi itu lebih rendah dari surplus US$2 miliar pada Februari 2021, tapi masih lebih tinggi dari surplus US$743 juta pada Maret 2020.
Secara total, akumulasi surplus neraca dagang Indonesia mencapai US$5,52 miliar pada Januari-Maret 2021. Nilainya lebih tinggi dari surplus US$2,62 miliar pada Januari-Maret 2020.
Sumber Bisnis.com