Pada perdagangan Kamis (19/8/2021), rupiah mengakhiri perdagangan dengan pelemahan 0,21 persen atau 30 poin ke Rp14.402,50 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah berpotensi menguat pada perdaganan hari ini, Jumat (20/8/2021), setelah ditutup melemah kemarin.
Pada perdagangan Kamis (19/8/2021), rupiah mengakhiri perdagangan dengan pelemahan 0,21 persen atau 30 poin ke Rp14.402,50 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS menguat 0,29 persen menjadi 93,41.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuailbi mengatakan sentimen dari dalam dan luar negeri masih memengaruhi pergerakan rupiah.
Dari eksternal, dolar AS naik ke level tertinggi sembilan bulan terhadap euro dan mata uang Australia dan Selandia Baru pada hari Kamis, dengan sebagian besar pembuat kebijakan Federal Reserve sepakat bahwa pengurangan stimulus akan dimulai tahun ini.
Dalam risalah pertemuan 27-28 Juli yang dirilis Kamis dini hari, pejabat Fed melihat potensi untuk mengurangi stimulus pembelian obligasi tahun ini jika ekonomi terus membaik seperti yang diharapkan, meskipun kondisi kemajuan lebih lanjut yang substansial menuju lapangan kerja maksimum belum tercapai.
“Pengurangan pembelian utang biasanya positif untuk dolar karena itu berarti The Fed tidak akan membanjiri sistem keuangan dengan uang tunai,” tulis Ibrahim dalam risetnya, dikutip Jumat (20/8/2021).
Dari dalam negeri, perlambatan ekonomi semakin terasa akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang lebih ketat sejak awal bulan lalu.
Walaupun data pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2021 di level 7,07 persen, namun memasuki bulan Juli-Agustus sudah terjadi stagnasi ekonomi dan ini bisa dilihat dari aktivitas ekonomi yang lesu terutama daya beli (konsumsi) masyarakat yang masih lambat.
Di sisi lain, Bank Indonesia memperkirakan penjualan ritel pada Juli 2021 mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif 6,2 persen yoy.
“Oleh karena itu, tentu dibutuhkan ‘rangsangan’ untuk menopang gairah perekonomian nasional yang lesu akibat PPKM,” ungkap Ibrahim.
Sementara itu, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan menahan tingkat suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/BI 7DRR) sebesar 3,5 persen pada Agustus 2021. Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing tetap 2,75 persen dan 4,25 persen.
Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan dibuka fluktuatif, namun ditutup menguat terbatas di rentang Rp14.390-Rp14.420 per dolar AS.
Sumber Bisnis.com