Skip to content

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 11 November 2021

  • by

Mata uang pasar negara berkembang berpotensi menderita dari kenaikan luas dolar AS.

Laju rupiah diprediksi akan dipengaruhi oleh prospek penguatan dolar AS usai laporan data inflasi Amerika Serikat (AS) yang semakin memanas.

Tim riset Monex Investindo Futures dalam risetnya Kamis (11/11/2021) menjelaskan, penguatan dolar AS seiring optimisnya data inflasi konsumen AS yang dapat memicu spekulasi bahwa bank sentral AS Federal Reserve mungkin akan menaikan suku bunga lebih cepat dari perkiraan.

Sementara itu, mengutip Antara, dolar AS bertengger di level tertinggi tahun ini terhadap sterling dan euro di perdagangan Asia pada Kamis pagi, sementara yen Jepang merasakan pedih dari penurunan tertajamnya dalam sebulan, setelah data inflasi AS terpanas dalam satu generasi memicu spekulasi kenaikan suku bunga. .

Mata uang pasar negara berkembang (EM) menderita dari kenaikan luas dolar, dengan indeks mata uang EM MSCI membuat penurunan paling tajam dalam dua bulan karena imbal hasil obligasi pemerintah AS melonjak.

Kepala Strategi Valas National Australia Bank Ray Attrill menjelaskan pergerakan suku bunga, terutama dalam jangka pendek, menunjukkan para pedagang percaya Federal Reserve (Fed) akan turun tangan untuk menaikkan suku bunga jika harga terus berjalan lebih tinggi.

“Pasar masih memberikan tingkat kredibilitas pada The Fed, bahwa mereka tidak akan membiarkan inflasi yang sangat tinggi bertahan tanpa batas waktu,” katanya. Jika indeks dolar bergerak lebih tinggi dari 95, investor mungkin mulai menyingkir, katanya.

Data AS menunjukkan kenaikan harga-harga meluas ke sewa, yang dapat mendorong tekanan pada upah, memperpanjang dan memperluas denyut inflasi pandemi.

Sumber Bisnis.com

You cannot copy content of this page