Skip to content

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Kamis 20 Januari 2022

  • by

Pelaku pasar akan merespons keputusan terkait suku bunga acuan BI yang akan diketahui pada hari ini.

Nilai tukar rupiah diprediksi melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (20/1/2022).

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif pada hari ini. Rupiah juga berpeluang ditutup di zona merah pada akhir perdagangan.

“Rupiah masih dapat melemah di rentang Rp14.340 – Rp14.400 per dolar AS,” katanya dikutip dari riset, Kamis (20/1/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (19/1/2022), mata uang Garuda ditutup di zona merah, turun 28 poin atau 0,20 persen ke Rp14.364 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS juga bergerak di zona merah, turun 0,07 persen ke 95,66.

Ibrahim menyebutkan indeks dolar AS sempat naik pada Rabu pagi setelah imbal hasil AS naik dan mendorongnya kembali di atas level support yang belum pernah tercapai dalam beberapa bulan terakhir.

“Hal ini karena ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan,” jelas Ibrahim.

Saat ini, investor bersiap untuk keputusan kebijakan Federal Reserve AS berikutnya, yang akan dijatuhkan pada 26 Januari 2022. Bank sentral juga diperkirakan akan mengambil langkah-langkah yang lebih agresif untuk mengekang tingkat inflasi yang terus tinggi.

Dengan Federal Reserve AS yang akan menurunkan keputusan kebijakannya pada pekan berikutnya, investor khawatir tentang langkah hawkish lebih lanjut.

The Fed secara luas juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga tiga kali lagi dalam 2022. Penguatan dolar AS dapat berlanjut jika investor mulai mengharapkan suku bunga naik tidak hanya lebih cepat tetapi juga lebih jauh.

Di sisi internal, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan anggaran sebesar Rp455,62 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada 2022. Jumlah anggaran ini turun dari 2021 yang mencapai Rp744,77 triliun dan terealisasi sementara sebanyak Rp658,6 triliun.

Anggaran PEN tersebut akan dialokasikan untuk kesehatan sebanyak Rp122,5 triliun, perlindungan sosial Rp154,8 triliun, dan penguatan ekonomi Rp 178,3 triliun. Sedangkan anggaran untuk kesehatan akan tetap berfokus pada vaksin yang perlu diselesaikan.

Selain itu, perawatan rumah sakit pada tahun lalu masih besar akibat merebaknya varian Delta. Selain itu, alokasi kesehatan di PEN ini underbudgeting karena realisasinya yang akan naik apabila terjadi peningkatan kasus. Sementara itu, untuk vaksinasi menurutnya relatif bagus, karena realisasinya yang rendah, karena hibah.

Di samping terkait anggaran PEN, pelaku pasar juga akan menunggu alias wait and see hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diselenggarakan pada 19-20 Januari 2022.

“Adapun, pasar akan merespons keputusan terkait suku bunga acuan BI yang akan diketahui pada Kamis ini,” jelasnya.

Sumber Bisnis.com

You cannot copy content of this page