Pasar valuta asing masih akan terpengaruh krisis Ukraina dan beberapa rilis data ekonomi AS pada hari ini.
Nilai tukar rupiah dibayangi oleh penguatan dolar AS pada perdagangan Kamis (24/2/2022).
Kemarin (23/2/2022), mata uang Garuda ditutup menguat 0,20 persen atau 28,5 poin ke posisi Rp14.337 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS pada pukul 15.13 WIB terpantau melemah 0,05 persen atau 0,05 poin ke level 95.960.
Tim analis Monex Investindo Futures menjelaskan, kenaikan dolar AS dipicu oleh krisis di Ukraina yang semakin memburuk setelah pemerintah AS dan Uni Eropa menyatakan akan memberikan lebih banyak sanksi kepada Rusia.
Adapun Ukraina telah menyatakan keadaan darurat dan meminta warganya di Rusia untuk kembali pulang ke Ukraina, sementara itu Moskow mulai mengevakuasi kedutaan besarnya di Kyiv.
“Dari luar negeri, pelaku pasar akan mencari katalis dari data ekonomi AS seperti Prelim GDP dan unemployment claims yang dijadwalkan pukul 20:30 WIB dan new home sales yang dijadwalkan pukul 22:00 WIB,” tulis Monex, Kamis (24/2/2022).
Mengutip Antara, nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama pada akhir perdagangan Rabu (23/2/2022) waktu setempat, ditutup menguat karena pelaku pasar menilai ketegangan geopolitik yang masih berlangsung atas Ukraina. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, tercatat naik 0,17 persen pada 96,1910.
Analis di Commerzbank Antje Praefcke, mengatakan bahwa untuk pasar valuta asing masih akan terpengaruh krisis Ukraina yang mengindikasikan kebijakan moneter akan mengalami tekanan untuk menghindari risiko kerugian.
“Akibatnya volatilitas meningkat dan mata uang utama seperti JPY (yen Jepang) dan CHF (franc Swiss) kemungkinan akan tetap diminati, begitu juga dolar AS,” katanya.
Sumber Bisnis.com