Rupiah diprediksi bergerak di rentang Rp14.250-Rp14.380 per dolar AS pada hari ini.
Rupiah berpeluang menguat di tengah meredanya pertumbuhan obligasi AS yang menekan dolar AS.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang memprediksi rupiah bergerak di rentang Rp14.250-Rp14.380 per dolar AS pada Rabu (12/1/2022) di tengah meredanya lonjakan obligasi AS yang turut menguatkan pasar saham.
Rupiah ditutup turun tipis 0,04 persen menjadi Rp14.304 pada Selasa (11/1/2022). Mata uang negeri jiran seperti baht Thailand menguat 0,73 persen, ringgit Malaysia naik 0,26 persen, dan peso Filipina naik 0,30 persen.
Sementara itu, yen Jepang melemah 0,10 persen dan dolar Taiwan melemah 0,09 persen. Pada saat bersamaan, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama dunia melemah 0,19 persen menjadi 95.810.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan dolar AS masih dipengaruhi oleh ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve) tahun ini.
“Investor sekarang menunggu data inflasi, termasuk indeks harga konsumen, yang akan dirilis akhir pekan ini. Sementara itu, China juga akan merilis indeks harga konsumen dan produsen pada hari Rabu,” tulis Ibrahim dalam riset.
Selain menanti data-data makroekonomi, Ibrahim mengingatkan bahwa pembicaraan AS-Rusia mengenai kenaikan ketengahangan di Ukraina juga diperhatikan oleh investor. Pasalnya, kedua belah pihak tampak berjauhan dan perbedaan pendapat dapat berisiko menimbulkan konfrontasi bersenjata di Eropa.
Sumber Bisnis.com