Pelaku pasar cenderung memantau perkembangan dari hasil pertemuan bank sentral AS, The Fed.
Nilai tukar rupiah terhadap dola AS diperkirakan masih akan mengalami tekanan pada perdagangan hari ini, Rabu (28/7/2021).
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi hari ini mata uang Garuda akan kembali melemah pada rentang Rp14.480 – Rp14.520. Pelaku pasar cenderung memantau perkembangan dari hasil pertemuan bank sentral AS, The Fed.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah kemarin mengakhiri perdagangan dengan pelemahan 0,07 persen menjadi di posisi Rp14.492,50 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,12 persen menjadi di level 92,76.
Salah satu sentimen yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah meningkatnya jumlah kasus positif virus corona di Indonesia. Hal ini menyebabkan pemerintah memperpanjang kebijakan PPKM Level 4 hingga 2 Agustus mendatang.
“Kebijakan ini juga berpotensi diperlakukan selama minimal 12 bulan atau 3 bulan, sampai seluruh masyarakat telah divaksin sehingga sudah dapat berdampingan dengan Covid-19. Dari situ, pemerintah baru merubah PPKM dari level 4 ke level 3 dan seterusnya,” jelas Ibarahim dalam risetnya, dikutip Rabu (28/7/2021).
Untuk menopang PPKM Level 4 maka pemerintah menambah anggaran PEN terhadap sektor kesehatan dan kembali melakukan intervensi melalui Bansos, BLT, tunjangan untuk karyawan yang bergaji dibawah UMP serta tunjangan lainnya.
Selain itu guna untuk mensuksekan program vaksinasi, Presiden Joko Widodo juga terus melakukan kunjungan ke berbagai wilayah guna mensosialisasikan agar masyarakat segera di vaksinasi agar bisa membantu program pemerintah.
Dari luar negeri, pelaku pasar memantau pertemuan bank sentral AS, The Federal Reserve, yang berakhir pada hari Rabu. Pelaku pasar memprediksi tidak ada perubahan kebijakan pada pertemuan ini.
Meski demikian, para pedagang akan mencari diskusi tentang waktu penghapusan pembelian obligasi bank sentral serta pemikiran anggota atas tingkat inflasi yang meningkat saat ini.
Sementara itu, risiko dari varian delta terus meningkat secara global. Ahli Penyakit Menular AS Anthony Fauci mengatakan beberapa orang Amerika mungkin memerlukan suntikan tambahan di tengah mandat masker baru dan lonjakan kasus baru.
China melaporkan jumlah kasus tertinggi sejak akhir Januari, sementara infeksi baru juga melonjak di Jepang, di mana Tokyo saat ini menjadi tuan rumah Olimpiade.
Sumber Bisnis.com