Skip to content

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 11 Januari 2022

  • by

Rupiah berpotensi menguat terbatas di rentang Rp14.270-Rp14.350 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah masih berpotensi menguat meskipun dolar AS terdorong proyeksi Federal Reserve mengerek suku bunga.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah berpotensi menguat terbatas di rentang Rp14.270-Rp14.350 per dolar AS pada hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup terapresiasi 0,36 persen menjadi Rp14.299 per dolar AS pada Senin (10/1/2021). Pada saat yang sama indeks dolar AS terpantau menguat 0,24 persen menjadi 95.950.

Rupiah menguat paling signifikan di antara mata uang lainnya di Asia Pasifik. Sementara itu, yuan China menguat 0,08 persen, ringgit Malaysia naik 0,13 persen, dan won Korea Selatan naik 0,20 persen.

Ibrahim menyampaikan dari domestik pelaku pasar optimistis pemerintah akan berhasil mendapatakan dana segar dari  Program Pengungkapan Sukarela (PPS) atau tax amnesty jilid II. Adapun, program tersebut sudah dijalankan sejak awal tahun ini. 

“Setelah berlaku, ternyata banyak wajib pajak yang langsung memanfaatkan program ini. Terbukti, baru hari ke lima berjalan sudah ada lebih dari 1.000 wajib pajak yang mengungkapkan kewajiban perpajakan yang belum dipenuhi selama ini,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Senin (10/1/2021).

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menunjukkan hingga 5 Januari 2021 menunjukkan terdapat 1.024 wajib pajak yang memanfaatkan program tax amnesty pada awal tahun ini dengan total nilai harta bersih mencapai Rp559,51 miliar.

Sementara itu, nilai Pajak Penghasilan (PPh) final yang sudah terkumpul dan masuk ke penerimaan negara sebesar Rp67,79 miliar. Ini terdiri dari deklarasi dalam dan luar negeri serta investasi di Surat Berharga Negara (SBN). Tax amnesty jilid II akan berlangsung selama enam bulan mulai dari 1 Januari hingga 30 Juni 2022. 

Sementara dari eksternal, Ibrahim menjelaskan bahwa dolar AS menguat karena dukungan para trader yang bertaruh data inflasi AS dan komentar pejabat Federal Reserve akan mendukung kenaikan suku bunga.

Adapun, imbal hasil Treasury AS melonjak pekan lalu menyusul sikap Bank Sentral AS yang hawkish dalam risalah dari pertemuan Desember 2021.

Sumber Bisnis.com

You cannot copy content of this page