Rupiah diprediksi melemah tipis di rentang Rp14.470-Rp14.510 per dolar AS seiring dengan penguatan greenback.
Mata uang rupiah diprediksi melemah terbatas pada perdagangan Selasa (13/7/2021) seiring dengan prospek menguatnya dolar AS.
“Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, tetapi ditutup melemah tipis di rentang Rp14.470-Rp14.510 per dolar AS,” papar Ibrahim Assuaibi, Direktur TRFX Garuda Berjangka, dalam publikasinya.
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, pada Senin (12/7/2021) nilai tukar rupiah di pasar spot parkir di level Rp14.493, menguat 0,24 persen atau 35 poin dari penutupan sebelumnya di level 14.528. Secara tahun berjalan rupiah masih melemah 3,15 persen dari dolar AS.
Rupiah sempat dibuka ke level 14.481 dan sepanjang hari bergerak di rentang 14.480–14.498. Sementara itu, indeks dollar menguat pada pukul 15.22 WIB ke level 92,123 dari penutupan sebelumnya 92,116.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia kemarin menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.486 per dolar AS, menguat 62 poin atau 0,42 persen dari posisi Jumat (9/7/2021) kemarin di level Rp14.548.
Ibrahim menjelaskan setelah PPKM Mikro Darurat diterapkan selama sepekan dan pengusaha dan masyarakat mengikuti anjuran dari pemerintah
“Maka optimisme bahwa PPKM Mikro Darurat akan berdampak positif terhadap menurunnya kasus Covid-19 dan ini terbukti dalam 2 hari terakhir penambahan kasus Covid-19 mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan, meski masih tinggi,” jelasnya, Senin (12/7/2021).
Kemarin, kasus baru dilaporkan sebanyak 36.197 orang, dan sehari sebelumnya 35.094 orang. Angka tersebut turun dari Kamis dan Jumat yang penambahannya lebih dari 38.000 orang per hari.
Di pekan ini terutama di DKI Jakarta, jalan–jalan begitu lenggang, perkantoran sepi, mal dan pasar tutup dan ini mengindikasikan pengetatan di perbatasan baik perbatasan dengan Tangerang maupun Bekasi cukup berhasil menghalau laju kerumunan kendaraan baik roda empat maupun roda dua.
“Lengang dan sepinya aktivitas masyarakat yang terjadi saat ini, akan bisa menunjukkan gambaran apakah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat [PPKM] Mikro Darurat mampu menurunkan angka infeksi harian,” katanya.
PPKM Mikro Darurat mulai diterapkan sejak 3 Juli lalu, dan berlangsung hingga 20 Juli. Perlu waktu sekitar seminggu setelah penerapan untuk mengetahui apakah efektif, mengingat ada masa inkubasi virus corona.
Dengan penambahan kasus Covid-19 harian terus menunjukkan tren penurunan, maka akan berdampak positif terhadap mata uang rupiah dan ini terbukti dalam penutupan pasar ditutup menguat.
Sumber Bisnis.com