Skip to content

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 21 Desember 2021

  • by

Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp.14.390-Rp.14.450 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini akan terpengaruh oleh kewaspadaan pelaku pasar terhadap kasus penyebaran omicron di Tanah Air.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, kemarin rupiah ditutup melemah 46 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 35 poin di level Rp.14.401 dari penutupan sebelumnya di level Rp.14.352.

“Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp.14.390-Rp.14.450,” jelas dia dalam riset harian, dikutip Selasa (21/12/2021).

Dari sisi internal, lanjutnya, pemerintah RI terus memaspadai penyebaran Omicron. Ketika memasuki natal dan tahun baru, Pemerintah akan lebih waspada lagi tentang lonjakan virus Omicron, karena masyarakat akan kembali melakukan perjalanan ke luar kota.

“Ini menjadi beban tersendiri bagi Pemerintah untuk mengantisipasinya apalagi Omicron penyebarannya 70 kali dari varian delta. Namun masyarakat sepertinya tidak peduli dengan anjuran Pemerintah tentang larangan bepergian,” kata dia.

Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyebut bahwa kasus baru Omicron dapat meningkat dua kali lipat selama 1,5 hingga tiga hari ke depan. Seperti diketahui, varian baru corona ini telah dilaporkan menyebar di 89 negara global.

Selain itu, WHO menyebut Omicron telah menyebar dengan cepat di negara-negara dengan tingkat kekebalan populasi yang tinggi. Namun, WHO belum mengetahui secara jelas apakah ini didorong oleh kemampuan virus untuk menghindari kekebalan, peningkatan penularan yang melekat atau kombinasi antara keduanya.

Dari sentimen eksternal, Bank sentral utama menurunkan keputusan kebijakan mereka minggu lalu, dengan The Fed berubah hawkish dalam keputusan kebijakan terbarunya. Bank sentral AS akan mempercepat program pengurangan asetnya hingga berakhir pada Maret 2022 dan memproyeksikan kenaikan suku bunga tiga perempat poin pada tahun yang sama.

Bank of England menaikkan suku bunga menjadi 0,25 persen karena menurunkan keputusan kebijakannya, sebuah langkah mengejutkan karena menurunkan keputusan kebijakannya Kamis lalu. Bank Sentral Eropa juga mengumumkan rencana pengurangan aset selama kuartal mendatang pada hari yang sama.

Sumber Bisnis.com

You cannot copy content of this page