Pergerakan serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Senin 4 April 2022.
Pergerakan serta nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Senin 4 April 2022.
Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan Senin (4/4/2022) di hadapan dolar AS yang juga menguat. Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup 15 poin atau 0,10 persen ke Rp14.355 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat tipis 0,02 persen.
Bersama dengan rupiah, rupee India mengat 0,45 persen, peso Filipina menguat 0,57 persen, dan won Korea Selatan 0,10 persen. Dolar AS sebelumnya sempat melemah terhadap mata uang lainnya, namun memulai pekan ini dengan penguatan karena imbal hasil Treasury AS naik di atas ekspektasi bahwa AS akan semakin memperketat kebijakan moneternya.
Direktur TRFX Berjangka Ibrahim Suaibi mengatakan laporan pekerjaan AS pada Jumat, lebih kuat dari yang diharapkan, dengan non-farm payrolls naik 431.000 dan tingkat pengangguran di 3,6 persen pada Maret.
Data lebih lanjut juga menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) Institute of Supply Management untuk bulan Maret adalah 57,1, sedangkan PMI manufaktur adalah 58,8. Terdapat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memperketat kebijakan moneter lebih lanjut, dengan Fed fund futures memperkirakan peluang hampir 4/5 dari kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Mei 2022.
Dari sisi internal, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2022 berada di kisaran 5 persen karena sejumlah sektor mencatatkan kinerja positif atau pulih dari dampak pandemi Covid-19. Tren pemulihan terjadi sejak 2021 terus berjalan di berbagai sektor dan lini.
Pemulihan daya beli menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi awal tahun. Penjualan semen dan kendaraan niaga, impor barang modal, konsumsi listrik, serta penjualan barang ritel yang meningkat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2022.
Penopang terbesar adalah kenaikan harga komoditas, seperti batu bara dan crude palm oil (CPO) berkontribusi besar terhadap penerimaan negara sejak tahun lalu. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat meningkat pesat sejak akhir 2021 hingga Februari 2022 lalu, dan berpotensi masih berlanjut pada Maret 2022.
Faktor itu di satu sisi berkontribusi terhadap penerimaan dan pertumbuhan ekonomi. Namun, di sisi lain, tingginya harga minyak membuat pemerintah memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan menjadikan pertalite sebagai BBM bersubsidi.
Untuk perdagangan hari ini (5/4/2022), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.340 – Rp14.380.
Sumber Bisnis.com