Rupiah diperkirakan akan berada di rentang Rp14.350-Rp14.450 per dolar AS pada hari ini.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Senin (7/3/2022) masih dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan perangnya di Ukraina terus berlanjut.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan ketegangan geopolitik meningkat setelah Rusia menyerang dan merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina pada Jumat (4/3/2022). Ketegangan semakin meningkat setelah pemerintah AS mempertimbangkan untuk melarang impor minyak Rusia ke AS.
“Akibat ketegangan tersebut, dolar AS menguat terhadap mata G-10 seperti euro dan sterling. Namun, di sisi lain, dolar AS melemah terhadap mata uang safe haven dan mata uang terkait komoditas. Secara keseluruhan, indeks dolar AS naik 0,88 persen menjadi 98,648 pada akhir pekan lalu,” katanya kepada Bisnis, Senin (7/3/2022).
Pada Jumat, data tenaga kerja AS mencatatkan angka yang solid. Non-Farm Payrolls (NFP) membukukan 678 ribu, lebih tinggi dari perkiraan, 423 ribu, dan lebih tinggi dari periode sebelumnya, 481 ribu. Tingkat Pengangguran juga turun menjadi 3,8 persen dari 4,0 persen pada periode sebelumnya.
Namun, kata Josua, sinyal pasar tenaga kerja yang kuat tidak dapat memangkas sentimen risk-off di pasar, tercermin dari yield US Treasury (UST), yang masih turun 11bps menjadi 1,73 persen. Pekan lalu, Dolar AS cenderung menguat karena sentimen risk-off di pasar global akibat perang Rusia-Ukraina. Index dolar AS naik 2,1 persen secaar mingguan.
Di tengah sentimen risk-off global, investor asing cenderung masih tertarik ke pasar saham Indonesia, tercermin dari investor asing yang masih membukukan net buy US$166,63 juta di pasar saham Indonesia. IHSG naik 0,87 persem menjadi 6.928. Pekan lalu, rupiah ditutup melemah sekitar 0,15 persen secara mingguan ke level Rp14.388 per dolar AS.
“Dalam jangka pendek, investor masih akan mencermati perkembangan ketegangan Rusia-Ukraina sementara terkait sentimen kenaikan suku bunga Fed pada bulan ini, pasar sudah mengantisipasi kenaikan FFR sebesar 25 bps pada FOMC bulan ini,” jelasnya. Alhasil, rupiah diperkirakan akan berada di rentang Rp14.350-Rp14.450 per dolar AS pada hari ini.
Sumber Bisnis.com