Selain dipengaruhi sentimen Covid-19, pergerakan rupiah juga akan dipengaruhi kenaikan kebutuhan korporasi pada akhir bulan ini.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Jumat (25/6/2021) diprediksi masih dibayangi oleh lonjakan kasus positif Covid-19.
FX Senior Dealer Bank Sinarmas Deddy mengatakan, pergerakan rupiah pada hari diperkirakan akan berada pada kisaran Rp14.425 – Rp14.485 per dolar AS. Selain dipengaruhi sentimen Covid-19, pergerakan rupiah juga akan dipengaruhi kenaikan kebutuhan korporasi pada akhir bulan ini.
“Pelaku pasar juga mencermati data produk domestik bruto (PDB) dan durable goods orders AS. Rilis data lain yang juga akan menjadi fokus pelaku pasar adalah US Michigan consumer sentiment,” jelas dia kepada Bisnis, Kamis (25/6/2021).
Kemarin (24/6/2021), nilai tukar rupiah ditutup turun 7 poin atau 0,05 persen menjadi Rp14.440 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS koreksi 0,05 persen ke level 91,76.
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pada Kamis menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.462 per dolar AS, melemah 8 poin atau 0,05 persen dari posisi Rabu (23/6/2021) di level Rp14.454.
“Pelemahan rupiah tersebut masih terbatas mengikuti pergerakan mata uang regional,” kata Deddy.
Sementara itu, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini menilai jika AS menaikkan suku bunga dan peningkatan kasus Covid-19 di dalam negeri juga tidak dapat ditekan, maka ekonomi Indonesia akan berada pada posisi yang sulit.
Suku bunga utang akan terdorong naik karena bersaing dengan obligasi AS. Sementara itu, penerimaan pajak Indonesia masih mengalami tekanan dan sumber pembiayaan terbesar masih dari obligasi.
Sumber Bisnis.com