Pada perdagangan Kamis, Kamis (24/3/2022), rupiah ditutup melemah tipis 5 poin atau 0,03 persen ke Rp14.351 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah diperkirakan melemah pada perdagangan Jumat (25/3/2022), melanjutkan koreksi di tengah indeks dolar AS yang lanjut menguat.
Pada perdagangan Kamis, Kamis (24/3/2022), mata uang Garuda ditutup melemah tipis 5 poin atau 0,03 persen ke Rp14.351 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS tercatat menguat 0,20 persen ke 98,82.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat menyusul sejumlah dukungan terkait komoditas yang kembali mengalami reli.
Presiden AS Joe Biden juga mengumumkan akan memberikan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia di kemudian hari, sebagai tanggapan atas invasi terakhir ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Selain itu, masih ada sejumlah sinyal terkait kenaikan suku bunga AS. Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan kenaikan suku bunga 50 basis poin dan keputusan untuk memulai pengurangan aset dapat terjadi pada pertemuan kebijakan Fed berikutnya.
Dari sisi internal, Dana Moneter Internasional (IMF) menilai Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan sektor keuangan di tengah pandemi. Hal tersebut terungkap dalam laporan Article IV Consultation tahun 2021 yang dirilis Rabu, (23/3/2022).
Dengan informasi dari IMF tersebut, Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah menyambut baik hasil asesmen IMF tersebut dan ini akan menjadi berkah tersendiri bagi pemulihan ekonomi pasca-Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina.
Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memprediksikan rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.330 – Rp14.380.
Sumber : Bisnis.Com