Skip to content

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS, Kamis 1 Juli 2021, Cermati Data Inflasi

  • by

Hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diprediksi akan bergerak pada kisaran Rp14.490 – Rp14.550 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah diperkirakan cenderung melanjutkan pelemahan pada hari ini, Kamis (1/7/2021), di tengah rilis data ekonomi dalam negeri dan Amerika Serikat (AS).

Kemarin (30/6/2021), berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan dengan parkir di level Rp14.500 per dolar AS, atau melemah 0,10 persen. Sementara, indeks dolar AS turun 0,01 persen ke posisi 92,04.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menjelaskan, rupiah hari ini kemungkinan akan bergerak pada kisaran Rp14.490 – Rp14.550 per dolar AS.

Pelemahan rupiah kemarin salah satunya disebabkan oleh sikap pelaku pasar yang menunggu kejelasan pengetatan pembatasan sosial guna meredam penyebaran penyakit virus corona (Covid-19).

Adapun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat untuk Pulau Jawa dan Bali.

Luhut telah menyampaikan sejumlah usulan aturan yang akan diberlakukan. Salah satu yang diusulkan yakni PPKM darurat berlaku 3-20 Juli 2021.

Menurut Ibrahim, kebijakan ini diyakini akan menghambat pemulihan ekonomi yang sempat berjalan. Pasalnya, kebijakan pembatasan kegiatan tempat usaha hingga 17.00 WIB akan berefek negatif dari sisi operasional dan tidak akan tertutup oleh pendapatan.

“Dengan diberlakukannya PPKM Darurat maka konsumsi masyarakat dan investasi akan kembali stagnan dan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal III/2021 yang kemungkinan akan terkontraksi lebih dalam,” kata dia, dikutip Kamis (1/7/2021).

Sementara itu, dari luar negeri, investor mencerna penyebaran yang memburuk dari varian delta virus corona. Mereka juga menanti rilis data pekerjaan AS yang penting untuk arah kebijakan moneter Federal Reserve AS.

Secara bersamaan, Data China yang dirilis sebelumnya menyatakan bahwa indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) lebih baik dari perkiraan 50,9 untuk Juni, sedangkan PMI non-manufaktur adalah 53,5, lebih rendah dari pembacaan Mei di 55,2.

Sumber Bisnis.com

You cannot copy content of this page