Dolar AS sempat terkoreksi di awal hari Kamis (20/5/2021), setelah mencatat penguatan kemarin malam dan notula rapat The Federal Reserve dirilis.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih dibayangi sentimen global dalam jangka pendek pada perdagangan Kamis (20/05/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah parkir di level Rp14.290 per dolar AS setelah terkoreksi 17,5 poin atau 0,12 persen pada penutupan perdagangan Rabu (19/05/2021).
Sementara itu, riset PT Monex Investindo Futures mencatat, dolar AS terkoreksi di awal hari Kamis (20/5/2021), setelah mencatat penguatan kemarin malam dan notula rapat The Federal Reserve dirilis.
Risalah rapat The Fed menunjukkan peluang pengurangan pelonggaran moneter bila data ekonomi AS berlanjut meningkat dengan drastis, meningkatkan harapan inflasi, dan menopang naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS semalam.
“Pelaku pasar menanggapi hal ini dengan meningkatnya spekulasi kenaikan tingkat suku bunga acuan yang lebih cepat dari rencana The Fed,” papar Monex.
Head of Economic Research Pefindo Fikri C. Permana mengatakan, pergerakan rupiah memiliki potensi untuk bergerak fluktuatif dalam rentang wajar Rp14.000 hingga Rp14.500 per dolar AS. Apalagi, mengingat pekan ini merupakan pekan pertama perdagangan setelah libur lebaran.
Menurutnya, pergerakan mata uang Garuda lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen global, mengingat data-data ekonomi dalam negeri masih cenderung stabil dan masih sesuai dengan proyeksi para ekonom. Relatif ke sentimen global ya. Dari dalam negeri berjalan on track, ekonomi terus menunjukkan recovery, semua survey recovery, inflasi terjaga,” katanya ketika dihubungi Bisnis.
Sumber Bisnis.com