Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diramal menguat kendati bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini, Jumat (19/2/2021).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini, Jumat (19/2/2021). Rupiah akan mendapat tekanan setelah Bank Indonesia memutuskan penurunan bunga acuan ke level terendah sepanjang masa.
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang garuda terdepresiasi 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.025,00 per dolar AS. Adapun pada penutupan sebelumnya rupiah parkir di level Rp. 14.020.
“Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah kemungkinan dibuka melemah namun ditutup menguat di rentang Rp 14.000-14.040,” kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Jumat (19/2/2021).
Rupiah mengalami pelemahan bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Baht Thailand dan rupee India sama-sama turun tipis, masing-masing terdepresiasi 0,04 persen dan 0,03 persen. Kemudian yuan China turun 0,21 persen dan ringgit Malaysia turun 0,22 persen. Dolar Singapura dan dolar Hongkong juga ikut memerah.
Sebaliknya, dolar Taiwan malah naik 0,16 persen diikuti dolar Singapura yang naik tipis 0,02 persen. Penguatan juga dialami won Korea yang menguat tipis 0,02 persen. Sementara dolar Hongkong 0 persen.
Ibrahim mengatakan dolar menguat menyusul kenaikan back-to-back pertama dalam dua pekan. Ini didorong data AS yang optimis yang dirilis pada hari Rabu memberikan dorongan pada greenback.
Data AS yang positif terus meningkatkan harapan bahwa negara itu akan melihat pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari CovidD-19 daripada rekan-rekan globalnya,” katanya
Sumber Bisnis.com