Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat cukup tajam di perdagangan pasar spot pagi ini. Rupiah sedang kebanjiran, banjir sentimen positif.
Pada Harpitnas Jumat (12/3/2021), US$ 1 setara dengan Rp 14.330 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,45% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelum libur Isra’ Mi’raj.
Mata uang Tanah Air memang punya potensi untuk membukukan technical rebound karena sudah melemah terlalu dalam dan lama. Coba bayangkan, rupiah sudah melemah selama lima hari perdagangan beruntun.
Dalam lima hari tersebut, depresiasi rupiah mencapai 1,09% secara point-to-point. Rupiah sudah terlalu ‘murah’ sehingga kembali menarik di mata investor.
Selain faktor technical rebound, berbagai sentimen yang beredar memang sangat mendukung penguatan rupiah. Pertama, risk appetite pasar sedang tinggi, hasrat untuk memburu aset-aset berisiko tengah membuncah.
Ini sudah terlihat di bursa saham New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,58%, S&P 500 melonjak 1,04%, dan Nasdaq Composite meroket 2,52%.
Hijaunya Wall Street akan menjadi suntikan ‘adrenalin’ bagi pasar keuangan Asia. Melihat Wall Street yang ‘buy, buy,buy‘, investor di pasar keuangan Benua Kuning tentu tidak mau ketinggalan kereta.
Sumber CNBC Indonesia