Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.334 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Kamis (16/12). Mata uang Garuda melemah 21 poin atau 9,5 persen dari Rp14.324 per dolar AS pada Rabu (15/12).
Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya, seperti yen Jepang melemah 0,10 persen, dolar Singapura minus 0,07 persen, dolar Hong Kong minus 0,01 persen, dan rupee India minus 0,48 persen.
Namun won Korea Selatan menguat 0,26 persen, peso Filipina naik 0,21 persen, dan bath Thailand naik 0,2 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,03 persen.
Namun, beberapa mata uang negara maju justru menguat, seperti poundsterling Inggris dan franc Swiss yang menguat masing-masing sebesar 0,08 persen dan 0,01 persen.
Sementara sisanya, seperti Dolar Kanada melemah 0,15 persen, dan rubel Rusia minus 0,13 persen.
Senior Analis DC Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah akan melemah di kisaran Rp14.300 sampai Rp14.400 per dolar AS pada hari ini. Sentimen datang dari kebijakan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) kemarin.
“Rupiah diperkirakan akan tertekan setelah pengumuman the Fed pagi dini hari tadi yang akab mempercepat tapering dan diproyeksikan menaikkan suku bunga 3 kali tahun depan,” ungkap Lukman kepada CNNIndonesia.com, Kamis (16/12).
Diperkirakan, pelemahan rupiah masih akan terjadi karena pelaku pasar juga masih mengantisipasi rapat Bank Indonesia (BI).
Sumber CNN Indonesia