Skip to content

Rupiah oh Rupiah… Akhirnya Tembus Rp 14.500/US$ Juga

  • by

Rupiah akhirnya menyentuh level Rp 14.500/US$ pada perdagangan Rabu (30/6/2021) pagi. Dalam beberapa hari terakhir, rupiah sebenarnya sudah beberapa kali mendekati level tersebut, dan baru terjadi pada hari ini. Kuatnya dolar Amerika Serikat (AS) menjadi pemicu terus melemahnya rupiah.

Melansir data Refintiv, rupiah membuka perdagangan di level Rp 14.490/US$ atau melemah 0,07%. Tidak lama, rupiah melemah lagi menjadi 0,14% dan menyentuh Rp 14.500/US$. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak 28 April lalu.

Kuatnya dolar AS tercermin dari indeksnya yang sudah menguat 5 hari beruntun. Kemarin, indeks dolar AS mampu menguat 0,18% setelah setelah salah satu dewan gubernur bank sentral AS (The Fed), Christopher Waller mengatakan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) bisa dilakukan secepatnya di tahun ini, dan suku bunga bisa dinaikkan akhir tahun depan.

Waller menjadi salah satu pejabat The Fed yang sangat optimistis akan pemulihan ekonomi dan sangat hawkish dalam meramu kebijakan moneter.

“Tingkat pengangguran secara substansial harus menurun, atau inflasi akan terus berada di level tinggi sebelum kita menaikkan suku bunga di 2022. Saya tidak mengesampingkan hal tersebut,” kata Waller pada Bloomberg TV, Selasa (30/6/2021).

Tapering dan kenaikan suku bunga merupakan paket komplit yang bisa membuat dolar AS perkasa. Meski demikian pelaku pasar juga menanti rilis data tenaga kerja AS Jumat nanti, sehingga penguatan dolar AS masih tertahan.

Sementara itu dari dalam negeri, pelaku pasar sedang menunggu kejelasan pengetatan pembatasan sosial guna meredam penyebaran penyakit virus corona (Covid-19).

Sebelumnya sempat bereda isu Jakarta akan dikarantina atau lockdown. Tetapi kemungkinan hal tersebut tidak akan terjadi, yang dilakukan adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat.

Kemungkinan Jakarta tidak menerapkan lockdown diungkapkan oleh Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono. 

“Saya sudah sarankan PSBB diperketat, lockdown sulit,” katanya Selasa kemarin.

Sementara itu dalam PPKM Mikro Darurat, isu yang beredar sebelumnya menyebutkan restoran dan warung makan sejenisnya hanya bisa menerima pesanan take away, tetapi kabar terbaru menyebutkan boleh makan di tempat atau dine in dengan kapasitas 25% dan buka hingga pukul 17:00 WIB

Restoran yang melayani pesan antar saja diizinkan beroperasi 24 jam. Adapun di mal operasional hanya sampai pukul 17.00 WIB dan kapasitas 25%. Kegiatan perkantoran wajib work from home (WFH) 75% dan work from office (WFO) 25%.

PPKM Mikro Darurat tersebut kabarnya akan dilakukan pada 2 hingga 20 Juli, dan pelaku pasar kini menanti pengumuman tersebut.

Sumber Bisnis.com

You cannot copy content of this page