Skip to content

Terima Kasih Pak Luhut! Rupiah Menguat di Bawah Rp 14.200/US$

  • by

Nilai tukar rupiah kembali menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (7/9/2021), dan menembus ke bawah Rp 14.200/US$. Dalam beberapa hari terakhir rupiah diuntungkan oleh terpuruknya dolar AS, tetapi kini mendapat sentimen positif dari dalam negeri.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat tipis 0,04% di Rp 14.215/US$. Apresiasi rupiah langsung bertambah, pada pukul 9:20 WIB rupiah sudah berada di Rp 14.185/US$, menguat 0,25% di pasar spot.

Dolar AS masih tertekan di awal pekan ini. Terbukti dari pergerakan indeks dolar AS kemarin, sempat menguat tetapi akhirnya menutup perdagangan dengan stagnan. Sebelum kemarin, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini sudah melemah dalam 10 dari 11 hari perdagangan.

The greenback semakin tertekan pasca rilis data tenaga kerja AS yang mengecewakan pada Jumat pekan lalu. Data tenaga kerja merupakan salah satu acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menentukan kapan waktu tapering.

Akibat buruknya data tersebut, ekspektasi tapering baru dilakukan di akhir tahun ini semakin menguat, bahkan tidak menutup kemungkinan di awal tahun depan.

John Briggs, kepala strategi di NatWest mengatakan data tenaga kerja tersebut membuat kemungkinan The Fed batal mengumumkan waktu tapering saat rapat kebijakan moneter bulan ini, tetapi ia masih yakin akan diumumkan di November, dan tapering dilakukan akhir tahun.

“Rilis data tenaga kerja tidak merubah proyeksi pengumuman di November dan tapering di Desember. Rilis data Tenaga kerja selanjutnya di bulan Oktober akan menjadi sangat penting, dan menjadi penentu utama kapan waktu tapering,” kata Briggs, sebagaimana dilansir Reuters.

Sementara itu dari dalam negeri, Pemerintah kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tetapi sekali lagi ada pelonggaran lebih lanjut. PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga 13 September mendatang, sementara di luar wilayah tersebut hingga 20 September.

Untuk wilayah Jawa-Bali pelonggaran diberikan di sektor industri jasa restoran dan pariwisata. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali mengatakan tempat wisata di wilayah PPKM Level 3 akan dicoba untuk dibuka kembali, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan implementasi aplikasi ‘peduli lindungi.

Selain itu, para pengunjung restoran diperbolehkan makan di tempat dengan waktu 1 jam, dan kapasitas keterisian sebanyak 50%.

Dengan pelonggaran tersebut, aktivitas bisnis tentunya akan semakin bergeliat di bulan September, dan kembali pada jalur pemulihan ekonomi yang tentunya memberikan dampak positif ke pasar finansial.

Sumber CNBC Indonesia

You cannot copy content of this page